Meski telat 3 bulan dari penayangan di Jepang, akhirnya saya bisa nonton Detective Conan: The Black Iron Submarine juga. Film ini resmi tayang di Indonesia minggu lalu, tapi saya baru sempat nonton 30 Juli kemarin.
Kalau kalian fans Ai Haibara alias Shiho Miyano, film Conan ke-26 ini wajib ditonton. Filmnya gak cuma berpusat di dia, juga emang sebagus itu.
((( sebagus itu )))
Udah kayak reviewer-reviewer yang kehabisan kata belum?
Oke balik lagi. Secara umum, saya suka semua aspek dari film berdurasi 110 menit ini. Mulai dari alur cerita, animasi, dialog antar-tokoh, hingga celetukan kocak khas serial Detective Conan.
Gak heran pas penayangannya di Jepang, film Conan yang ini jadi salah satu tontonan paling laris kala itu. Bahkan, film ini memecahkan rekor film-film Conan sebelumnya dari segi revenue.
Sebelum lanjut, sekedar informasi, buat yang menghindari spoiler, silakan di-skip dulu ya artikel ini.
Detective Conan: The Black Iron Submarine tentang apa?
Detective Conan: The Black Iron Submarine bercerita tentang upaya Organisasi Hitam menguasai teknologi yang sedang dikembangkan Interpol yakni kamera pengawas terintegrasi dan pengenalan wajah lintas-usia (All-Age Recognition). Teknologi-teknologi ini menghubungkan kamera keamanan milik polisi di Jepang, Eropa, dan nantinya seluruh dunia.
Gak sekedar mengenali wajah, All-Age Recognition memungkinkan kita mengenali wajah seseorang di masa kini meskipun kita hanya punya foto masa kecilnya. Makanya itu disebut teknologi ‘lintas-usia’.
Teknologi-teknologi ini dikembangkan di sebuah fasilitas militer bawah laut bernama Pacific Bouy. Lokasinya di perairan dekat Hachijō-jima, sebuah pulau kecil di selatan Jepang.
Di waktu yang sama, Conan Cs juga dijadwalkan akan liburan ke Hachijō-jima dan menginap di hotel milik keluarga Sonoko di sana.
Begitu mendapat kabar dari Akai (Agen FBI yang menyamar) bahwa Organisasi Hitam sedang menargetkan Pacific Buoy, Conan pura-pura “gak sengaja” salah naik kapal. Dia gak naik kapal ke Hachijō-jima bersama yang lain seperti dijadwalkan, melainkan menyusup ke kapal polisi yang menuju Pacific Buoy.
Penculikan Naomi Argento dan Dikenalinya Wajah Haibara
Demi menguasai teknologi-teknologi tersebut, Organisasi Hitam (melalui Bourbon dan Vermouth) menyusup ke Pacific Buoy dan menculik salah satu engineer utamanya: Naomi Argento. Naomi kemudian dibawa ke sebuah kapal selam.
Tanpa diduga, ketika memeriksa Naomi, Organisasi Hitam menemukan sebuah flashdisk yang berisi beberapa foto, yang ternyata adalah foto Shiho Miyano saat ini alias dalam posisi tubuh mengecil.
Rupanya, Naomi kenal dengan Ai ketika keduanya masih kecil dan tinggal di Amerika. Ai pernah menolong Naomi dari perlakuan bullying kala itu. Makanya Naomi pengen banget ketemu sama Ai.
Memanfaatkan teknologi All-Age Recognition, Naomi berhasil menemukan Ai namun belum bertemu secara fisik. Makanya fotonya dia simpan di flashdisk. Ai sendiri mengaku lupa dengan Naomi.
Gara-gara moment gak tertebak ini, “kerjaan” Organisasi Hitam jadi terpecah: menguasai teknologi Interpol dan mencari Ai Haibara. Seperti diketahui, Organisasi tahunya Ai sudah mati dalam ledakan kereta.
Baca juga: Pemanasan Sebelum Nonton Detective Conan: The Black Iron Submarine
Penyelamatan Ai oleh Conan
Keberadaan Ai diketahui oleh Organisasi. Dia berhasil diculik dari kamar hotel di Hachijō-jima oleh Vodka dan Pinga. Sekedar informasi, code name anggota-anggota Organisasi Hitam memang semuanya jenis minuman beralkohol.
Mereka membawa Ai ke kapal selam yang sama di mana Naomi dikurung. Berkat bantuan Kir (penyusup di Organinasi), keduanya berhasil kabur.
Part penyelamatan Ai dan Naomi inilah termasuk salah satu part yang paling menegangkan. Penyelamatan dilakukan dengan di sisi lain, kapal selam Organisasi juga sibuk menembakkan torpedo ke Pacific Buoy untuk menghancurkan fasilitas tersebut.
Di film ini, bumbu-bumbu asmara antara Ai dan Conan semakin tercium. Pelan-pelan semakin jelas kalau sepertinya Ai memang ada rasa sama Conan. Terutama ketika dia ngasih nafas buatan ke Conan. Serta beberapa scene lain yang mengarah ke sana.
Sisi lain, Ai kayak sadar kalau Conan itu gimana pun adalah Shinichi Kudo, kekasih Ran Mori. Jadi semacam dia merasa bersalah gitu sama Ran. Agak complicated ya bund.
Once, ketika Ai udah berhasil selamat nyampe daratan karena diselamatkan Conan, dia pura-pura pingsan. Pas Ran ngasih dia nafas buatan, dia kemudian bisik-bisik ke Conan kira-kira “gue udah pindahin ciuman lo”. Wkwk. Kocak banget sih scene ini.
Baca juga: The Good Place: Manusia, Alam Baka, dan Lelucon Renyah
Film yang Layak Ditonton
Menurut saya film Detective Conan: The Black Iron Submarine ini layak banget ditonton buat kalian yang emang ngikutin Conan. Dua jam beneran gak berasa. Buat yang gak ngikutin Conan, apa tetep bisa ngerti film ini?
Menurut saya sih bisa. Soalnya ada beberapa scene flashback dan penjelasan sekilas soal latar belakang tokoh-tokohnya, termasuk latar belakang Organisasi Hitam sendiri.
Demikian bahasan soal film ke-26 Conan. Saya pribadi hanya fans casual Detective Conan, jadi kalau ada kalimat yang salah atau kurang berkenan, silakan sampaikan ya.
Satu lagi, sekedar informasi, kalau kalian kangen nonton serial Conan, senggaknya bisa pantengin NET TV tiap weekend sekitar jam 7 pagi atau bisa juga nonton di Vidio.
Terima kasih banyak sudah membaca artikelnya sejauh ini. Jika dirasa isinya bermanfaat, silakan di-share ya. Sebaliknya, jika ada yang kurang berkenan atau ada kesalahan informasi, silakan hubungi email atau sosial media tertera.