“Aku sering membayangkanmu sebagai Uranus. Bumi dan Uranus terpisah 2.723.950.000 kilometer. Tapi kita, manusia, menemukan Uranus bahkan sebelum menemukan Kutub Selatan. Sejauh apapun kamu berada, aku akan menyusul, sampai aku menemukanmu, Kath”.
Setelah 5 bulan lalu hanya tayang di bioskop-bioskop Thailand dan sekitarnya, kini Uranus 2324 resmi tayang di Netflix. Beruntungnya, juga tayang di Netflix Indonesia.
Science fiction, khususnya tentang eksplorasi luar angkasa, adalah genre favorit saya. Genre favorit ditambah Freen-Becky di dalamnya adalah kolaborasi yang bikin Uranus 2324 otomatis berada di list ‘wajib tonton’.
Mari kita bahas lebih jauh mengenai film berdurasi 2 jam 10 menit ini.
Uranus 2324 Film Tentang Apa?
Uranus 2324 bercerita tentang Lin (Freen Sarocha) dan Kath (Becky Amstrong) yang saling menemukan dan saling mencintai di banyak kehidupan. Sayangnya, mereka juga selalu dipisahkan lagi di kehidupan-kehidupan itu.
Cerita berawal saat Kath, yang tinggal di US setelah kematian ayahnya, kembali ke Thailand untuk mengikuti lomba freediving sekaligus mengecek keadaan rumah mereka yang sudah lama kosong. Sebagai informasi, freediving adalah olahraga ekstrem di mana penyelam mencapai kedalaman tertentu tanpa bantuan alat pernapasan.
Thailand gak cuma tanah air Kath, juga tentang kenangan masa lalunya bersama Lin. Saat bersih-bersih rumah, Kath menonton berita di TV tentang Lin yang sekarang sudah menjadi astronot.
Lin berprofesi sebagai ilmuwan astrofisika sekaligus astronot pertama Thailand yang berkesempatan menjelajah luar angkasa. Dia akan berada di stasiun luar angkasa Lunar Gateway, yang mengorbit Bulan, selama 6 bulan.
Lin tergabung di proyek internasional bernama Overture-9. Overture adalah proyek ambisius dalam rangka mewujudkan rencana manusia tinggal permanen di Bulan. Para ilmuwan juga coba mengembangkan sistem produksi makanan secara in situ, alias dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
Spoiler alert!
Kembali ke Kath, dia akhirnya mengikuti lomba freediving lagi setelah bertahun-tahun absen. Namun, Kath sengaja menyelam lebih dalam dari titik seharusnya. Dia pun tak kunjung naik ke permukaan yang membuat panitia segera menerjunkan tim penyelamat.
Semakin dalam dia menyelam, dia lantas mengalami fenomena yang membawanya menjelajah dunia paralel.
Di sisi lain, di angkasa sana, insiden serupa terjadi. Lontaran massa koronal matahari membuat Lunar Gateway mengalami kerusakan. Ketika berupaya memperbaikinya dari luar, Lin tertabrak oleh serpihan komet dan membuatnya terjebak di kehampaan luar angkasa.
Saat momen inilah, Lin tiba-tiba bertemu dengan Kath yang lengkap dengan pakaian selamnya namun tampak tak sadarkan diri. Lin kemudian mendorong kembali Kath ke permukaan air untuk menyelamatkannya.
Di bagian awal film, Kath pernah bilang “Saat menyelam ke titik tertentu, kamu bisa mendengar bisikan detak jantungmu.. Rasanya seperti melayang di luar angkasa”. Rupanya dia sengaja menyelam sejauh mungkin dengan harapan menemukan Lin nun jauh di angkasa sana.
Baca juga: GAP the Series: Penampilan Freen-Becky yang Jangan Dilewatkan
Dunia Paralel Kath dan Lin
“Kamu mungkin harus menyelamatkan aku seumur hidupku, Lin.” kata Kath.
Lin menjelma jadi penyelamat Kath setiap kali mereka dipertemukan, di universe mana pun. Di sebagian universe, Kath berhasil diselamatkan, di sebagian lain dia harus pergi selamanya.
Sejujurnya saya masih belum clear ada berapa tepatnya dunia paralel yang dibahas di film ini. Bukan cuma karena per bagiannya dibahas terlalu singkat, juga karena tampilan editingnya yang hampir serupa. Saya lampirkan sebuah video di bagian akhir yang mudah-mudahan memberi pencerahan tentang dunia paralel ini.
Mengingat banyaknya universe yang ingin ditampilkan, Uranus 2324 memang lebih cocok dijadikan miniseries dengan setiap episode membahas satu universe. Pesan besar yang ingin disampaikan dari film ini pun, akan lebih mudah dipahami penonton.
Film ‘Luar Angkasa’ atau ‘Bawah Laut’?
Uranus 2324 disebut-sebut sebagai film space science fiction pertama Thailand. Selain dari judul filmnya, dari posternya pun kita seolah bisa menebak film yang disponsori pemerintah Thailand ini bercerita tentang apa.
Tapi, setelah menonton filmnya, justru kok saya merasa film ini lebih cocok dilabeli film ‘bawah laut’, atau film selam menyelam. Alasannya terutama karena film ini berfokus pada sudut pandang Kath. Dan Kath, hampir di semua universe, berperan sebagai penyelam bebas.
Di sisi lain, saya seakan mengerti kenapa pembuat film ini memilih menonjolkan sisi luar angkasa, karena akan lebih menjual. Dugaan saya ini didukung dengan pernyataan Lin yang saya tulis di awal artikel ini, “manusia menemukan Uranus lebih dahulu dibanding Kutub Selatan”. Uranus ditemukan tahun 1781, sementara Kutub Selatan baru ditemukan 130 tahun kemudian.
Bisa disimpulkan, manusia memang lebih terobsesi dengan luar angkasa sejak dulu kala.
Baca juga: Kenapa Affairs Begitu Spesial?
Terlepas dari hal di atas, Uranus 2324 berhasil memperkenalkan alam Thailand yang indah pada penontonnya. Apalagi pengambilan gambarnya juga keren-keren banget.
Saya juga salut dengan keberanian pemerintah Thailand dan semua pihak yang terlibat dalam pembuatan film ini. Jika benar Uranus 2324 adalah film space science fiction pertama Thailand, artinya mereka berani sekali dengan lebih memilih romansa sesama jenis dibanding heteroseksual. Seakan gak takut dikritik, gak takut kurang laku.
Penutup
Secara konsep, film ini sudah sangat keren. Di luar akting Freen dan Becky, ekspektasi saya sejatinya tak terlalu tinggi pada Uranus 2324. Terutama untuk bagian-bagian dengan teknologi CGI di dalamnya. Tapi, surprisingly, saya menikmati setiap part luar angkasa di film ini. Scene tsunami agak aneh sih, tapi ya sudah lah. XD
Sedikit catatan, awal sampai pertengahan film saya sangat menikmatinya, banyak detail kecil yang disampaikan. Menuju akhir, setiap bagian film terlalu terburu-buru dan kurang mendapat durasi yang memadai.
Secara akting, Becky menunjukkan kalau dia memang punya potensi untuk jadi aktris besar. Freen pun begitu, akting ‘minimalis’nya yang khas selalu sukses membuat kita memahami apa yang ingin dia sampaikan. Jadi gak sabar menunggu mereka ketemu lagi di Cranium.
Last one, Uranus 2324 belum sempurna, tapi sangat layak diberi pujian. Thailand sudah membuat lompatan positif lewat film ini.
Terima kasih banyak sudah membaca artikelnya sampai ujung. Jika merasa isinya bermanfaat, silakan di-share ya. Sebaliknya, jika ada yang kurang berkenan atau ada kesalahan informasi, silakan hubungi email atau sosial media tertera.
THIS IS LIKE A SCIENCE CLASS 😭
URANUS2324 ON NETFLIX#ยูเรนัส2324NFxฟรีนเบค #freenbecky pic.twitter.com/jDLAeM3zwV
— mon-cham (@wediditbabyyy) December 27, 2024