Tentang Larangan Pelukan di Dua Sekolah Inggris

Ilustrasi larangan pelukan

Pelukan adalah bahasa universal untuk menyalurkan perasaan senang atau sedih. Pelukan membuat kita merasa nyaman dan lebih baik, bahkan di sebuah penelitian, pelukan bisa meredakan rasa sakit fisik.


Namun, beberapa hari lalu, saya baca di beberapa media internasional bahwa ada aturan larangan pelukan, berpegangan tangan, dan bersentuhan fisik diterapkan oleh dua sekolah di Inggris. Keamanan dan dilarang ‘pacaran’ menjadi alasan di baliknya.


Dua sekolah itu adalah Hylands School (secondary school) di Chelmsford dan Southchurch High School di Southend-on-Sea. Keduanya berada di wilayah Essex, sisi tenggara Inggris.


Larangan pelukan demi keamanan


“Kita tidak memperbolehkan segala bentuk kontak fisik di lingkungan sekolah. Termasuk kontak fisik yang agresif, pelukan, pegangan tangan, menampar seseorang, dan lainnya,” kata Catherine McMillan, asisten kepala sekolah Hylands School.


“Ini demi menjaga anak-anak kita tetap aman. Jika anak Anda menyentuh anak lain, baik mereka setuju atau tidak, apapun bisa terjadi. Bisa berujung pada cedera, membuat seseorang tidak nyaman, atau seseorang disentuh dengan tidak baik,” lanjutnya.


McMillan juga menegaskan bahwa sekolah menginginkan para murid untuk membangun pertemanan yang positif tanpa harus terlibat dalam hubungan romantis.


Pihak Southchurch High School mengatakan para murid masih diizinkan bersentuhan fisik jika sedang mempraktikkan pertunjukan seni atau memainkan olahraga tertentu. “Kita senang bahwa respons dari para orangtua sangat positif,” kata Tracy Airoll, wakil kepala sekolah.


Baca juga: Lebaran, Ditunggu atau Mengganggu?


Kritik pada kebijakan larangan pelukan


Klaim ‘respons positif’ dari sekolah ditentang oleh sejumlah pihak. Salah satunya oleh seorang orang tua yang tidak mau disebut namanya seperti dilansir dari EssexLive. Dia mengatakan kebijakan sekolah tersebut tidak mengajarkan bagaimana membangun hubungan yang sehat.


“Saya sulit mempercayainya. Hari-hari ini saya setuju bahwa sentuhan yang tidak pantas – memukul, meninju – tentu saja harus ditangani, tapi mereka (sekolah) tidak mengajarkan para murid bagaimana memiliki hubungan yang sehat,” kata orang tersebut.


“Anak-anak jadi tidak tahu mana sentuhan yang pantas dan tidak, dan kesempatan mereka untuk berempati dengan teman sebaya-nya telah direnggut,” lanjutnya.


Baca juga: Menjaga Jarak


Pesan Ratu Elizabeth II


Pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia sejak 2-3 tahun terakhir, tak terkecuali di Inggris. Pertandingan sepakbola digelar tanpa penonton, orang-orang merayakan Natal tanpa berkumpul secara fisik, dan kegiatan belajar-mengajar diprioritaskan digelar secara online. Semua itu pernah terjadi di Inggris.


Nah, larangan bersentuhan di dua sekolah di atas mungkin akan biasa saja jika dikeluarkan saat kasus Covid-19 lagi tinggi-tingginya. Tapi, ini kan saat aktivitas bisa dibilang sudah mulai kembali normal. Pandemi melandai.


Bukannya ini seharusnya waktu yang tepat untuk ‘merayakan’ lagi kebersamaan? Waktu yang tepat untuk mengungkapkan rasa sayang, empati, kesedihan dengan pelukan yang menenangkan.


Saya jadi ingat, pada 2020, dalam pesan Natal-nya, mendiang Ratu Elizabeth II pernah mengatakan bahwa banyak sekali orang yang bersedih karena kehilangan orang-orang yang mereka sayang (karena pandemi). Padahal, satu hal sederhana yang dibutuhkan saat Natal adalah pelukan dan genggaman tangan.


Jadi, kamu termasuk yang setuju atau tidak dengan peraturan larangan pelukan dan kontak fisik ini?

 

Sumber foto: fauxels
Sumber artikel: BBCEssexLiveMetroRoyal.uk

Bagikan artikel ini
Terbaru
seneca

Luck is what happens when preparation meets opportunity

- Seneca -
Mau dikirimin artikel terbaru dong!

Jumlah TikTokers di Indonesia lebih dari 100 juta akun, salah satu yang terbanyak di dunia. Saya seakan tidak punya alasan untuk melewatkan TikTok sebagai media belajar dan sharing. Jadi, ketemu di sana juga yuk!

KENALAN YUK

Jika merasa konten di sini bermanfaat, minta tolong di-share ya artikelnya. Saya juga terbuka kalau teman-teman ingin berdiskusi.

kirim email