Akhirnya Kalahkan IHSG

Ilustrasi kinerja porto mengalahkan IHSG

Tulisan ini tentang kinerja investasi saham di portfolio utama saya sepanjang tahun 2022. Secara imbal hasil, akhirnya untuk pertama kali, saya berhasil mengalahkan IHSG.


Saya mulai investasi saham pada 2017. Namun, saya baru benar-benar belajar sekaligus menerapkan analisa fundamental dalam investasi saya sejak 2020. Salam kenal dari generasi pandemi.


Emang sebelum pandemi bagaimana? Hmm.. lebih pada tidak punya pendirian. Hehe.. Saya seringnya ikut-ikutan atau asal beli saham berlabel ‘blue chip’ tanpa benar-benar tahu kinerjanya apalagi sampai membaca laporan keuangan dan lain-lain.


Setelah belajar lebih serius mengenai analisa fundamental, saya lebih pede dengan saham yang dibeli karena memang sebelumnya dianalisa dulu (meskipun dengan ilmu seadanya).


Return investasi saham 2022


Kembali ke investasi saham sepanjang 2022, saya berhasil mengantongi return 12,6%. Angka pertumbuhan ini berada di atas kinerja IHSG sepanjang tahun ini yakni 4,09%. Skornya jadi satu sama setelah tahun lalu saya kalah tipis 6,9% vs 10% (IHSG). *anggap saja tipis hehe


Return tahun ini meleset dari target sebesar 15% saya. Semoga tahun depan bisa mencapai return minimal 15%.


Saya tidak akan membahas secara detail saham apa saja yang saya punya. Tapi, yang jelas, kinerja portofolio saya terangkat oleh saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) dengan return lebih dari 300%. Sayangnya, SMDR tak lebih dari 10% di porto.


Ini juga alasan kenapa sejumlah value investor memilih memiliki saham tak lebih dari tiga perusahaan: untuk memaksimalkan keuntungan.


Fyi, saat ini saya sedang tidak memiliki saham SMDR. Mengutip Dilan “Nggak tau kalau nanti sore”. Pokoknya terima kasih banyak untuk SMDR atas memori indahnya di 2022. Sudah membantu saya ‘mengalahkan’ IHSG.


SMDR adalah bagger kedua saya sejak saya mulai ‘serius’ mempelajari analisa fundamental pada 2020. Bagger pertama saya adalah PT Suparma Tbk (SPMA) dengan return sekitar 109%.


Baca juga: Saham SMDR Multibagger, Profit 335%


Melewatkan euforia komoditas


Sebagai orang kemarin sore di analisa fundamental, saya belum begitu paham mengenai entry-out saham siklikal, termasuk batu bara dan saham sektor energi lainnya. Ketika perusahaan-perusahaan ini berpesta sepanjang 2022, saya hanya sedikit menikmatinya karena cukup terlambat masuk.


Apakah sektor energi masih akan manggung di 2023? Sepertinya begitu. Namun, sekarang valuasi mereka sudah pada mahal-mahal. Jadi harus hati-hati juga. Mungkin sebaiknya dicermati saham siklikal dari sektor lain yang kemungkinan akan memberi opportunity cost lebih baik di 2023.


Baca juga: Return Investasi Saham 2021


Penutup


Apapun hasil investasi di 2022, tetap saya syukuri. Setidaknya bersyukur bahwa tidak boncos dan returnnya masih di atas deposito dan inflasi. Di luar itu, saya juga mendapat banyak pengalaman dan pelajaran tentu saja.


Tahun depan, saya akan terus belajar tentang bagaimana cara-cara kerja perusahaan dari sektor yang berbeda-beda. Belajar juga tentang teori-teori makro ekonomi lebih dalam lagi. Belajar belajar hal lainnya juga. Intinya, terus berprogres.

 

Disclaimer: Semua saham yang dibahas di blog ini, di artikel mana pun, BUKAN ajakan untuk membeli atau tidak membeli saham tertentu. Resiko investasi pada diri Anda masing-masing.

 

Sumber foto: JESHOOTS.COM on Unsplash

Bagikan artikel ini
Terbaru
seneca

Luck is what happens when preparation meets opportunity

- Seneca -
Mau dikirimin artikel terbaru dong!

Jumlah TikTokers di Indonesia lebih dari 100 juta akun, salah satu yang terbanyak di dunia. Saya seakan tidak punya alasan untuk melewatkan TikTok sebagai media belajar dan sharing. Jadi, ketemu di sana juga yuk!

KENALAN YUK

Jika merasa konten di sini bermanfaat, minta tolong di-share ya artikelnya. Saya juga terbuka kalau teman-teman ingin berdiskusi.

kirim email