Return Investasi Saham 2021

trading forex eurusd

Saya mulai secara serius mendalami analisa fundamental pada 2021. Selain itu, saya juga mulai menghitung return investasi saya secara “serius” dengan formula yang disediakan oleh satu grup investasi yang saya ikuti. Tujuannya agar lebih terukur dan terpetakan.


Lalu bagaimana dengan hasil investasi sepanjang 2021?


Hmm.. Seperti roller coaster, alias naik turun setiap bulan. Kalau ditanya bulan paling cuan di 2021, mungkin Oktober jawabannya. Waktu itu, saham-saham sedang naik “berjamaah”. Istilahnya tanpa analisa pun, cang-cing-cong pilih sahamnya, kemungkinan besar akan cuan.


Sekedar informasi, saya memakai 2 sekuritas untuk investasi saham di 2021: IndoPremier dan Ajaib Sekuritas. Secara tahunan, return investasi saham saya di IndoPremier adalah 6,9% (di bawah IHSG), sedangkan di Ajaib Sekuritas returnnya 11,4% (di atas IHSG). Sementara itu return IHSG sepanjang 2021 adalah sekitar 10%.


Cukup puas dengan return investasi 2021


Meskipun belum terlalu tinggi return-nya, tapi, sebagai investor yang baru mendalami analisa fundamental secara serius setahun ke belakang, saya cukup puas sih dengan return di atas. Bersyukur setidaknya tidak minus serta masih di atas inflasi dan bunga deposito.


Secara umum, tahun 2021 memberi pengalaman banyak sekali terkait saham. Diawali dengan.. entah kesambet apa.. tiba-tiba awal tahun lalu saya ingin menjadi value investor. Following di sosmed saya pun berisi orang-orang atau akun-akun yang menekuni value investing (dan turunannya).


Seru sih. Seru banget.


Baca juga: Nabung saham: Tertolong Medco, terjebak Mark


“Beli saham yang kita pakai produknya”


Kalau selama ini kalian sering banget dengen istilah “beli aja saham yang produknya dipakai sehari-sehari”, nah pada dasarnya dalam value investing, ajakan itu belum tentu bener. Kenapa? Karena ada istilah “membeli saham bagus, di harga yang bagus”. Mungkin iya saham X adalah saham bagus, menguntungkan, tapi bisa aja harganya udah gak bagus. Alias udah ketinggalan kereta.


Atau sisi lain, yaaaa emang perusahaannya kurang bagus aja. Secara pernjualan dan laba bersih mungkin oke, tapi bagaimana dengan moat-nya? Bagaimana cash flownya? Kemampuan bayar hutangnya? GCG-nya? Dan lain-lain. Salah salah malah jadi bom waktu terus pelan-pelan di-delisting.


Semoga tahun depan pandemi sudah mulai pelan-pelan berubah jadi endemi dan ekosistem bursa jadi lebih kondusif dan promising. Kalau ditanya target investasi saham 2022, saya mematok angka 15% per tahun untuk setiap sekuritas. Aminin dulu aja deh. Hehe..


Semoga bisa tercapai di tengah kemungkinan masih menyebarnya Omicron dan isu kenaikan suku bunga negara-negara barat yang mungkin berdampak kurang baik untuk bursa.


Disclaimer: Semua nama-nama saham yang disebutkan di blog ini, dan di postingan mana pun, bukan ajakan untuk membeli atau tidak membeli ya. Resiko investasi pada diri masing-masing.

Bagikan artikel ini
Terbaru
seneca

Luck is what happens when preparation meets opportunity

- Seneca -
Mau dikirimin artikel terbaru dong!

Jumlah TikTokers di Indonesia lebih dari 100 juta akun, salah satu yang terbanyak di dunia. Saya seakan tidak punya alasan untuk melewatkan TikTok sebagai media belajar dan sharing. Jadi, ketemu di sana juga yuk!

KENALAN YUK

Jika merasa konten di sini bermanfaat, minta tolong di-share ya artikelnya. Saya juga terbuka kalau teman-teman ingin berdiskusi.

kirim email