Durasi dan Konveksitas dalam Obligasi

trading forex eurusd

Fixed income, especially bonds, isn’t actually my favorite topic. Haha. Puyeng. Yet, it’s incredibly interesting and piques my curiosity.

 

So, mari kita bahas aja deh.

 

Di tulisan ini, saya mau bahas soal durasi dan konveksitas yang gak bisa dipisahkan ketika kita memutuskan investasi obligasi.

 

Apa itu obligasi?

 

Sebelum lanjut, mungkin ada yang belum tahu, obligasi itu apa sih? Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan baik oleh pemerintah atau perusahaan buat dapetin dana dari investor (pembeli surat utang tersebut).

 

Contohnya perusahaan ABCD mau bangun gudang baru dengan biaya Rp10 miliar. Nah, selain minjem ke bank, dia juga bisa dapet dana dari investor dengan cara mengeluarkan surat utang.

 

Sebagai gantinya, para investor akan dapet keuntungan dalam bentuk kupon. Katakanlah kupon yang dipatok adalah 10% per tahun dengan tenor 5 tahun (maturity).

 

Kalau kita beli obligasi ABCD Rp100 juta, maka kita berhak atas imbal hasil Rp1 juta per tahun atau Rp5 juta sampai jatuh tempo. Total yang kita peroleh Rp105 juta (sebelum pajak).

 

Selain mendapatkan kupon, investor juga berpotensi meraup keuntungan lain dengan menjual obligasi ABCD yang mereka punya di harga tertentu sebelum jatuh tempo.

 

Harga obligasi sangat berkelindan dengan perubahan suku bunga. Suku bunga naik, harga obligasi turun. Dan sebaliknya. Pokoknya mereka cenderung gak pernah sejalan deh.

 

Suku Bunga Vs Harga Obligasi

 

Nah, sensitivitas harga obligasi terhadap suku bunga inilah yang, secara garis besar, pengen saya bahas. Tepatnya tentang durasi dan konveksitas. Yuk, mari!

 

Baca juga: Sebelum Investasi di Saham Bank, Kenali Dulu Bisnis Modelnya

 

Durasi dan Konveksitas dalam Obligasi

 

Durasi dan konveksitas adalah dua konsep yang ngebantu kita mengukur seberapa sensitif harga obligasi terhadap perubahan suku bunga. Bedanya, durasi memberi gambaran linear saja sedangkan konveksitas gambarannya lebih dinamis (lengkung).

 

Investopedia menulis kalau durasi penting untuk melihat gimana obligasi terpengaruh oleh fluktuasi kecil dan tiba-tiba dari perubahan suku bunga. Tapi, hubungan sebab-akibat suku bunga dan obligasi biasanya lebih kompleks. Oleh sebab itu, konveksitas akan jadi alat ukur lebih baik untuk melihat seberapa besar (sensitif) fluktuasinya.

 

Contoh (masih dari Investopedia):

 

XYZ menerbitkan obligasi dengan nominal US$ 100.000 dengan kupon 5% dan jatuh tempo 5 tahun.

 

Pada konsep durasi, dengan menghitung present value kupon per tahunnya, maka durasi obligasi tersebut adalah “4 tahun”. Apa artinya?

 

Artinya, setiap perubahan 1% suku bunga, harga obligasi XYZ akan berubah 4%. Begitupun ketika suku bunga berubah 2%, maka harga obligasinya akan berubah 8%.

 

Pada konsep konveksitas, tidak melulu begitu. Lebih dinamis. Bisa saja ketika suku bunga turun 2% perubahan harga obligasinya bukan 8%. Bisa saja 8.25% atau 7.75%, dan seterusnya.

 

Baca juga: Apa Itu Right Issue Saham?

 

Obligasi yang jatuh temponya lebih lama cenderung memilih sensitivitas lebih kecil dibanding yang durasinya lebih singkat.

 

Konveksitas Obligasi - sejenak.id

 

Pada contoh gambar di atas, Obligasi A memiliki konveksitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan Obligasi B.

 

Pada kondisi normal, setiap tinggi kupon suatu obligasi akan semakin kecil derajat konveskitasnya.

 

Sebenarnya ada juga konveksitas positif dan negatif. Kapan-kapan coba kita bahas ya.

 

 

Terima kasih banyak sudah membaca artikelnya sampai ujung. Jika merasa isinya bermanfaat, silakan di-share ya. Sebaliknya, jika ada yang kurang berkenan atau ada kesalahan informasi, dengan segala kerendahan hati, silakan hubungi email atau sosial media tertera.

 

Sumber: Investopedia, CFI

Bagikan artikel ini
Terbaru
seneca

Luck is what happens when preparation meets opportunity

- Seneca -
Mau dikirimin artikel terbaru dong!

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Jumlah TikTokers di Indonesia lebih dari 100 juta akun, salah satu yang terbanyak di dunia. Saya seakan tidak punya alasan untuk melewatkan TikTok sebagai media belajar dan sharing. Jadi, ketemu di sana juga yuk!

RINA

I’m a blogger, football fan, and lifelong learner.

KENALAN YUK

Jika merasa konten di sini bermanfaat, minta tolong di-share ya artikelnya. Saya juga terbuka kalau teman-teman ingin berdiskusi.

kirim email