Pernah mendengar tentang waran? Itu tuh yang biasanya dikenal sebagai ‘pemanis’ saham IPO. Di tulisan ini, saya akan coba menjelaskan secara singkat mengenai pengertian waran, alasan emiten menerbitkan waran, hingga untung ruginya investasi waran.
Yuk langsung aja kita bahas, semanis apa sih.
Pengertian Waran
Sederhananya begini, waran adalah ‘hak’ yang kita punya untuk membeli saham di harga dan periode waktu tertentu, biasanya periodenya itu tahunan.
Siapa yang menerbitkan ‘hak’ tersebut? Emiten itu sendiri. Mungkin ada pertanyaan “Apakah semua emiten menerbitkan waran?”, jawabannya ‘tidak’.
Salah satu emiten yang menerbitkan waran adalah PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU). LAJU menerbitkan waran ketika akan IPO pada Januari 2023 kemarin.
Nah, ketika LAJU menerbitkan waran, maka kita bisa mendapatkan waran tersebut dengan 2 cara. Pertama ikut e-IPOnya LAJU biar dikasih waran gratis, atau kedua kita beli warannya di pasar dari pemilik waran LAJU (investor lain).
Jadi, untuk mendapatkan waran, kita tidak harus punya saham LAJU terlebih dahulu? Jawabannya bisa ‘iya’ bisa ‘tidak’.
Kalau kita beli waran di bursa ya jawabannya ‘tidak harus’, sedangkan jika kita beli pas e-IPO jawabannya ‘iya harus’, karena waran akan jadi semacam ‘bonus’.
Nah, waran ini kan diperjualbelikan di bursa, cara belinya gimana? Sebenarnya ya sama aja kayak kita beli saham biasa yakni lewat sekuritas.
Tinggal pilih waran dari perusahaan mana yang mau dibeli, trus cek harganya. Kalo pas kita beli itu kebetulan ada yang jual, ya nanti kita berhasil dapetin warannya dengan harga kesepakatan tertentu.
Baca juga: Bagger! Saham Medco Untung 116% dalam 5 Bulan
Alasan penerbitan waran dan simulasi pembelian
Lalu, apa alasan perusahaan (emiten) menerbitkan waran? Biasanya adalah untuk menarik minat investor agar membeli saham mereka. Seperti bagian awal tulisan ini, banyak pihak menyebut waran sebagai ‘gula’ alias ‘pemanis’.
Apakah kalo tanpa pemanis gak ada investor yang tertarik? We don’t know.
Coba kita kembali ke contoh saham LAJU di atas dengan kode waran LAJU-W. LAJU memberikan bonus waran kepada investornya dengan setiap orang yang membeli 5 lembar saham LAJU (saat penjatahan) akan mendapatkan 1 waran.
Di atas adalah data LAJU-W dari aplikasi RTI Business. Penjelasan yang bisa saya berikan mengenai istilah-istilahnya adalah:
- Ratio: Setiap 1 waran bisa ditukar (dikonversi) dengan 1 lembar saham LAJU jika sudah waktunya masa penukaran
- Price: Harga LAJU yang bisa kita beli melalui ‘hak’ beli kita itu (tidak peduli berapapun harga di pasar)
- Trading Start: Kapan waran itu dikeluarkan dan mulai bisa dijualbelikan
- Trading End: Kapan waktu terakhir memperjualbelikan waran
- Subscription Start: Kapan waran mulai bisa ditukar (dikonversi) jadi saham. Artinya, gak serta merta waran ini bisa dikonversi ketika kita dapat pas IPO itu. Dalam kasus LAJU, LAJU-W baru bisa dikonversi menjadi LAJU sekitar 6 bulan setelahnya yakni mulai 27 Juli 2023.
- Subscription End: Batas akhir konversi.
Untung-Rugi waran
Seandainya saya membeli 5 lembar saham LAJU saat penjatahan, dan mendapatkan 1 waran, apakah saya wajib mengkonversinya? Jawabannya ‘tidak’. Namun, jika melewati waktu konversi dan waran kita belum dikonversi atau dijual, maka ‘hak’ kita hangus.
Harga saham LAJU berdasarkan screenshot aplikasi RTI di atas adalah Rp 183 per lembar. Sedangkan harga konversi warannya adalah Rp 175 per lembar.
Logikanya, kita akan mengkonversi waran menjadi saham jika harga saham LAJU di atas Rp 175 per lembar saat masa konversi tiba. Trus kita jual lagi deh minimal sama dengan harga pasar.
Baca juga: Setelah Satu Tahun Program Nabung Saham
Waran adalah high risk high return
Berbeda dengan saham, tidak ada istilah auto reject bawah (ARB) dan auto reject atas (ARA) di perdagangan waran. Memang waran jadi salah satu alternatif mendulang untung besar, tapi juga bisa saja menghilangkan uang kita dalam sekejap. Jadi, mesti hati-hati ya.
Penutup
Demikian mengenai pengertian waran dan lain-lain. Waran adalah satu alternatif investasi yang bisa kita pilih di pasar modal. Jika kita optimis dengan kinerja emiten tertentu dan meyakini harganya akan naik di waktu konversi, ya silakan investasi dengan membeli waran ketika waran itu di-trading-kan.
Pokoknya harus tetap dipertimbangkan setiap resiko-resikonya. Saya selalu menyarankan agar kita berinvestasi bukan berspekulasi.
Disclaimer: Semua saham yang dibahas di blog ini, di artikel mana pun, BUKAN ajakan untuk membeli atau tidak membeli saham tertentu. Resiko investasi pada diri Anda masing-masing.
Sumber foto: Hasil design dengan Canva