Pengalaman urus BI Checking sendiri ke kantor OJK

Cek BI Checking

Pemilik modal/dana akan mempertimbangkan sejumlah hal sebelum memutuskan memberi pinjaman kepada kreditur. Salah satunya adalah BI Checking yang menjelaskan tentang riwayat kredit kita. Gimana sih cara mengurus BI Checking?


Ngomong-ngomong, sejak pengelolaannya berpindah dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka istilah BI Checking saat ini telah berubah jadi Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Tapi di tulisan ini saya masih pakai term BI Checking, masih lebih familiar sepertinya.


Sebagai individu (bukan dari lembaga keuangan), kita bisa lho mencari tahu sendiri mengenai BI Checking ini, agar kita tahu ada yang salah atau tidak dengan riwayat kredit kita. Caranya? Nggak rumit. Cukup datang ke kantor OJK di hari dan jam kerja. Ada biaya? Nggak dong, gratis tis.


Pengalaman pribadi


Saat kebetulan libur, saya memutuskan mencoba urus BI Checking ini. Nggak ada tujuan khusus sih, cuma pengen tahu saja. Untuk memastikan bahwa selama ini riwayat kredit saya baik-baik saja.


Kantor OJK yang melayani pengecekan BI Checking ini berada di komplek perkantoran Bank Indonesia di Jakarta Pusat, tepatnya di Menara Radius Prawiro lantai 2.


Begitu tiba di gerbang masuk komplek perkantoran Bank Indonesia, kita diminta menukar kartu identitas untuk mendapatkan akses masuk (standar ketika akan masuk gedung-gedung di Jakarta). Ketika saya bilang mau ke bagian BI Checking, petugas bilang silakan tukar ke NPWP atau SIM saja, karena KTP harus tetap kita pegang dan nanti akan jadi syarat utama pengajuan informasi BI Checking.


Setelah mendapat akses masuk, petugas mengatakan “gedungnya yang warna biru tinggi, ada di bagian depan”. Karena saya datang di hari Jumat, jadi layanan BI Checking buka pukul 09.00-11.30 WIB (untuk sesi pagi) dengan batas registrasi pukul 11.00 WIB. Sedangkan sesi siang dibuka pukul 13.30-15.00 WIB dengan batas registrasi pukul 14.30 WIB.


Oh iya, saya ke kompleks BI ini dengan menggunakan Transjakarta dan turun di Halte BI. Setelah itu jalan kaki ke gerbang masuk yang ada di Jalan Kebon Sirih. Nggak terlalu jauh.


Saya datang di sesi siang. Setelah sampai di Menara Radius Prawiro, di lobi kita akan diminta menukar lagi kartu tamu dari gerbang masuk dengan kartu tamu lainnya.


Tepat jam 13.30 WIB saya dipersilakan naik ke lantai 2 (dengan puluhan orang lain yang akan urus BI Checking juga).


Keluar lift, akan ada petugas stand by yang memberi kita formulir permohonan. Sebelum mengisi form tersebut, sebaiknya ambil nomor antrean dulu. Oh iya, kalian bisa pilih antrean untuk ‘cetak’ saja atau antrean ‘cetak dan konsultasi’. Saya memilih yang kedua.


Setelah ambil nomor antrean, kita duduk lagi menunggu dipanggil sambil mengisi form. Saran saya, sebaiknya bawa pulpen atau alat tulis sendiri. Alat tulis yang disediakan terbatas.


Kemudian nomor antrean saya dipanggil, saya diminta menyerahkan form dan menunjukkan KTP asli. Setelah itu diminta duduk lagi.


Setelah itu dipanggil kedua kali untuk diberi hasil cetak BI Checking kita. Duduk lagi. Di panggilan ketiga kita membawa hasil cetak itu untuk dikonsultasikan dengan petugas OJK. Jika hasil BI Checking bermasalah, mereka akan memberi saran-saran untuk membuatnya clear.


Semua proses itu berlangsung cukup cepat. Sekitar pukul 14.30 WIB saya sudah selesai berkonsultasi.

#SLIK
Sobat OJK, apakah sudah pernah mendengar istilah Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)? SLIK merupakan sistem informasi yang pengelolaannya menjadi tanggung jawab Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertujuan memberikan layanan informasi keuangan. pic.twitter.com/57Fx0EZKZ7

— OJK Indonesia (@ojkindonesia) June 20, 2019

Buat kalian yang berniat mengajukan pinjaman atau yang penasaran kenapa pengajuan kartu kredit ditolak, mungkin bisa cari tahu dulu apa yang salah dengan transaksi kredit kalian selama ini.


Gratis, cukup bawa KTP asli, dan prosesnya nggak lama. Mungkin satu hal yang masih membuat penasaran adalah kenapa yang dulu BI Checking bisa diketahui secara online sekarang wajib datang ke kantor OJK. Sedikit repot memang jika belum ada jatah cuti atau sedang benar-benar tak ada waktu. Paling ya bisa buat surat kuasa dan meminta tolong ke orang lain.


Baca jugaLayar IFE mati, Garuda Indonesia beri kompensasi Rp100.000


Sumber foto: Tagar.id

Bagikan artikel ini
Terbaru
seneca

Luck is what happens when preparation meets opportunity

- Seneca -
Mau dikirimin artikel terbaru dong!

Jumlah TikTokers di Indonesia lebih dari 100 juta akun, salah satu yang terbanyak di dunia. Saya seakan tidak punya alasan untuk melewatkan TikTok sebagai media belajar dan sharing. Jadi, ketemu di sana juga yuk!

KENALAN YUK

Jika merasa konten di sini bermanfaat, minta tolong di-share ya artikelnya. Saya juga terbuka kalau teman-teman ingin berdiskusi.

kirim email