Luton Town akhirnya kembali ke kasta tertinggi liga Inggris usai menang adu penalti secara dramatis di final play off lawan Coventry City. Penantian 31 tahun terbayar sudah ketika The Hatters berhasil menyegel satu tempat di Premier League untuk musim 2023/2024. Congratulations!
Fyi, saya nonton pertandingan final Luton Vs Coventry di TVRI Sport. Selalu seneng kalau ada stasiun tv yang nayangin pertandingan-pertandingan olahraga secara live, terutama sepakbola. Semoga ke depan makin banyak liga yang dilirik sama pengusaha media.
Ok balik lagi ke Luton Town, klub satu ini bisa dibilang emang kayak roller-coaster hidupnya. Bayangin aja, 2014 masih main di National League atau kasta ke-5 liga Inggris, eh 9 tahun kemudian berhasil ada di kasta tertinggi untuk berkompetisi dengan klub-klub papan atas Inggris lainnya.
Gimana ceritanya? Saya coba bahas tipis-tipis di artikel ini.
Apa yang Terjadi dengan Luton Town dalam 31 Tahun?
Apakah Luton Town pernah main di level tertinggi liga Inggris? Jawabannya pernah.
Sayangnya, mereka terdegradasi di akhir musim 1991/92 atau sesaat sebelum dimulainya era Premier League pada musim berikutnya. Alhasil, sejauh ini, mereka belum mencicipi kompetisi Premier League sama sekali.
Saya coba buat grafik perjalanan Luton Town dalam 31 tahun terakhir. Mulai dari mereka terdegradasi ke 2nd tier, terdegradasi lagi, dan lagi, sampai akhirnya bangkit dan berhasil kembali ke 1st tier musim depan.
Kira-kira begini bentukannya:
Agar memudahkan, di artikel ini saya akan pakai istilah terbaru aja ya, yakni Premier League untuk 1st tier, Championship 2nd tier, League One 3rd tier, League Two 4th tier, dan National League untuk non-league/5th tier.
Struggle sejak 1992 dengan mengalami degradasi demi degradasi sampai level League Two, Luton sukses kembali ke jalur kejayaan saat mereka berhasil promosi ke Championship pada musim 2005/06. Asa bermain di Premier League, menyeruak.
Sayangnya, harapan tinggal harapan. Tren positif itu gak bertahan lama.
Semua mulai berantakan ketika muncul isu ketidakberesan dari pemilik sebelumnya soal pengelolaan keuangan klub, teknis penjualan pemain, maupun peruntukan uang hasil penjualan pemain itu sendiri.
Hingga puncaknya, klub dihukum pengurangan 30 poin oleh FA saat mereka memulai musim 2008/09 di League Two. Bayangkan, harus menang 10 kali dulu, baru poinnya “mulai dari nol”.
Dampaknya? Mereka gak bisa survive dan untuk pertama kali dalam sejarah klub, mereka terdegradasi ke 5th tier atau non-liga.
Kondisi klub sungguh berantakan dari segi manajerial, pengelolaan keuangan, maupun penampilan di lapangan. Pemain yang bertahan pun kebanyakan pemain muda maupun pemain tanpa pengalaman.
Lima tahun bergulat di non-liga, Luton berhasil promosi ke League Two di musim 2014/15. Pelan tapi pasti, Luton menemukan lagi DNA Premier League mereka, hingga 9 tahun berselang, mereka benar-benar kembali ke kasta tertinggi.
What a chronicle!
Renovasi Stadion Kenilworth Road
Sebagai penggemar game FIFA, saya selalu nunggu-nunggu kalau ada tim yang baru promosi ke Premier League, terutama soal mereka akan dibuatkan design stadion sesuai aslinya. Jadi gak sabar lihat Kenilworth Road, yang gerbang masuknya terkenal itu, di FIFA 24.
Sebentar, emang Kenilworth Road, yang berkapasitas sekitar 10.000 penonton, udah layak dipake untuk level Premier League?
Nah, soal ini, Luton udah sadar banget akan keterbatasan stadion kebanggaan mereka. Mereka pun akan menggelontorkan £10 juta (sekitar Rp185 miliar) untuk mengupgrade stadion mereka agar berstatus ‘layak’, termasuk penambahan teknologi-teknologi pendukungnya.
Di samping itu, klub juga menyimpan asa bahwa mereka akan punya stadion baru pada musim 2026/27 di lokasi berbeda.
Penutup
Bahas satu klub dan sejarahnya emang gak abis-abis. Ada aja cerita menariknya. Begitu pun Luton Town.
Kita lihat aja gimana sepak terjang Luton dengan status ‘tim promosi’ musim depan. Sebagai catatan, tim-tim promosi musim 2022/23 (Fulham, Nottingham Forest, dan Bournemouth) semuanya berhasil bertahan di musim pertamanya.
Bisakah Luton, Sheffield, dan Burnley melakukan hal yang sama?
St George’s Square…
WE ARE PREMIER LEAGUE!
#COYH pic.twitter.com/c9Zp1xfxOb
— Luton Town FC (@LutonTown) May 29, 2023
Jika artikel ini dirasa bermanfaat, silakan di-share ya. Sebaliknya, jika ada yang kurang berkenan atau ada kesalahan informasi, silakan hubungi email atau sosial media tertera.
Sumber artikel: The Athletic, football365.com, Sky Sports, Luton Today