Semester pertama 2022 sudah berlalu, waktunya untuk update program nabung saham dengan metode DCA di Mirae Asset Sekuritas. Sampai dengan 6 bulan pertama program ini berjalan, returnnya justru terkoreksi 3,28%. Kalah dari return IHSG secara YTD, yang masih positif 3,23% (data dari RTI).
Return semester pertama ini lebih rendah dari return kuartal pertama 2022 yang mana masih positif 3,5%. Namun, meski kala itu positif, tetap saja belum bisa “beat IHSG” yang perkasa dengan kenaikan 6% secara YTD.
Daftar saham di program nabung saham
Saat update pada akhir Maret 2022, saya punya 6 jenis saham dari 6 sektor berbeda. Kini, 3 bulan kemudian, jumlahnya bertambah satu. Total jadi 7 saham dengan 6 di antaranya masih sama dengan saham-saham yang saya update terakhir kali. Kenapa belum ada satu pun yang saya jual? Karena sejauh ini (menurut saya) kinerjanya masih on the track, yaa meskipun ada yang di bawah ekspektasi.
Saham ke-7 yang saya beli adalah IGAR (PT Champion Pacific Indonesia) dari sektor barang baku. Saya beli IGAR di harga rata-rata 422. Sekarang posisinya sedang floating profit 30,3%.
Sebenernya saya juga sempat beli TOWR, hanya saja karena alasan tertentu, akhirnya saya jual nggak lama kemudian.
Berikut 7 saham yang saya punya untuk program nabung saham mulai Rp 1 jutaan sejauh ini:
Perbankan: BBCA (harga pembelian/rata2 7850)
Barang konsumen primer: BISI (995)
Properti: BSDE (967)
Infrasturkur: IPCC (513)
Perindustrian: MARK (1162)
Teknologi: MTDL (617)
Barang baku: IGAR (422)
Saat ini yang posisinya masih minus adalah BBCA, BSDE, MARK, dan MTDL. Kalau ada ‘uang dingin’ sisa nabung di tabungan utama, saya berniat untuk averaging down.
Baca juga: Prinsip trading forex anti deg-degan
Modal dan dividen yang terkumpul
Modal awal program nabung saham ini, saat dimulai pada 1 Januari 2022, adalah Rp1.200.000. Kini, modalnya bertambah sedikit jadi Rp2.550.000.
Selama 6 bulan pertama, saya juga mendapat dividen dari BISI, TOWR, dan MARK dengan total Rp38.610. Jadi secara umum saat ini posisi program ini adalah cash Rp75.755 dan dalam bentuk saham Rp2,4 jutaan.
Masih minus nggak apa-apa, namanya nabung saham, ya untuk jangka panjang. Jadi ya lanjuuuut. Sing penting yakin. 😀 Rencananya saya akan update lagi di akhir kuartal ke-3 2022 nanti.
Reminder buat saya dan kita semua, di tengah inflasi yang mulai mengkhawatirkan saat ini, jangan males ato kapok untuk terus berinvestasi ya (dengan tetap mengenali resikonya tentu saja).
Disclaimer: Semua saham-saham yang disebutkan di blog ini, di postingan mana pun, bukan ajakan untuk membeli atau tidak membeli ya. Resiko investasi pada diri masing-masing.
Photo by micheile .com on Unsplash