Sebanyak 7 klub memasang logo perusahaan judi di bagian depan jersey mereka untuk musim 2023/24. Mereka adalah: Aston Villa, Bournemouth, Burnley, Everton, Fulham, Sheffield United, dan West Ham. Berkurang satu klub dibanding musim sebelumnya.
Seperti diketahui, mulai akhir musim 2025/26, logo perusahaan judi akan resmi dilarang terpasang di bagian depan jersey klub Premier League. Jadi, masih ada sekitar 3 musim lagi sampai aturan itu berlaku.
Sekarang mari kita bahas siapa aja sih sponsor di bagian depan jersey klub Premier League untuk musim 2023/24. Check it out!
1. Arsenal: Fly Emirates
Arsenal dan Fly Emirates, maskapai penerbangan berbasis di Dubai, semakin mesra. Kontrak yang sedianya abis pada 2024 udah diperpanjang hingga senggaknya sampai 2028. Artinya, 2028 nanti kolaborasi keduanya akan berusia 22 tahun. Footy Headlines melaporkan nilai kerjasama ini meningkat dari £40 juta menjadi £45-50 juta (Rp876-973 miliar) per tahun.
2. Aston Villa: BK8
Aston Villa pisah jalan dengan perusahaan jual-beli mobil, Cazoo, akhir musim lalu. Kini, klub berbasis di Birmingham itu menjalin kerjasama dengan BK8, perusahaan judi online dari Asia. Kerjasama yang cukup kontroversial ini dikabarkan bernilai sekitar £8 juta (sekitar Rp156 miliar) per musim dengan kontrak selama 3 musim.
3. Bournemouth: Dafabet
Logo perusahaan judi online Dafabet masih akan terpampang di bagian depan jersey Bourmeouth musim ini. Nilai kontraknya masih sama seperti tahun lalu, yakni US$5 juta (sekitar Rp77 miliar) per tahun.
4. Brentford: Hollywoodbets
Sama seperti Bournemouth, sponsor Brentford juga gak berubah musim ini. Masih sama, masih perusahaan judi online. Sebagai informasi, Hollywoodbets, perusahaan judi asal Afrika, telah ada di jersey depan Brentford sejak musim 2021/22. Nilai kerjasamanya diperkirakan sekitar US$3 juta (Rp46 miliar) per musim.
5. Brighton & Hove Albion: American Express (Amex)
Sepertinya belum ada yang berubah dengan kemitraan antara Brighton dan Amex. Masih berlanjut dan terjalin erat. Sponsorship yang bernilai sekitar £8 juta (Rp148 miliar) per musim tersebut diperkirakan baru akan berakhir 2031 mendatang.
6. Burnley: W88
Burnley ini sama kayak Aston Villa yang musim lalu sponsornya bukan perusahaan judi, kini beralih jadi perusahaan judi. Burnley mengganti sponsornya dari Classic Football Shirts menjadi W88, perusahaan judi berbasis di Filipina.
W88 adalah mantan sponsor Fulham. Belum ada informasi mengenai nilai kontraknya. Namun kalau berkaca dari musim lalu, W88 membayar sekitar £9 juta (sekitar Rp167 miliar) per musim kepada Fulham.
Baca juga: Daftar Sponsor di Jersey Klub Premier League Musim 2022/2023
7. Crystal Palace: Cinch
Cinch, perusahaan jual-beli mobil online, masih jadi sponsor Crystal Palace untuk musim 2023/24. Kontrak Cinch setidaknya sampai akhir musim ini. Belum ada informasi mengenai besaran kontrak Cinch dan Palace.
8. Everton: Stake.com
Perusahaan judi online Stake.com membayar sekitar £10 juta (sekitar Rp195 miliar) per musim agar logonya dipasang di bagian depan jersey Everton. Stake.com senggaknya akan jadi sponsor Everton sampai akhir musim depan (2024/25).
9. Fulham: SBOTOP
Sponsor Fulham memang berganti dari W88 ke SBOTOP. Namun, keduanya masih sama-sama rumah judi. Belum ada informasi mengenai nilai kemitraan ini. Jika melihat ke musim lalu, W88 membayar sekitar £9 juta (sekitar Rp167 miliar) per musim kepada Fulham.
10. Liverpool: Standard Chartered
Kerjasama dengan Standard Chartered baru diperpanjang pada Juli 2022 lalu dengan nilai kontrak sekitar £50 juta (sekitar Rp 921 miliar) per musim. Ini adalah tahun ke-13 Standard Chartered jadi sponsor Liverpool sejak 2010 silam.
Baca juga: Premier League Lebih Tegas Soal Strategi Buang-buang Waktu
11. Luton Town: Utilita
Luton Town patut diacungi jempol. Tim promosi ini secara terang-terangan menolak perusahaan judi jadi sponsor mereka. Petinggi klub, Gary Sweet, mengatakan klub ‘merasa-gak-nyaman’ jika disponsori oleh perusahaan judi.
Musim ini, yang jadi sponsor di bagian depan jersey Luton adalah Utilita, sebuah perusahaan pemasok gas dan listrik di Inggris Raya. Belum ada informasi mengenai nilai kerjasamanya.
12. Manchester City: Etihad
Kerjasama Manchester City dengan Etihad sudah terjalin sejak 13 tahun silam. Kontrak kemitraan pemasangan logo Etihad di bagian depan jersey City dikabarkan bernilai hingga £67,5 juta (sekitar Rp1,24 triliun) per tahun.
13. Manchester United: TeamViewer
Kerjasama MU dengan TeamViewer yang bernilai £47 juta (Rp866 miliar) per musim akan berakhir 2026 nanti. Dikabarkan gak akan diperpanjang. MU punya waktu sekitar 3 tahun untuk mencari calon pengganti TeamViewer.
14. Newcastle United: Sela
Dibeking Arab Saudi, tentu akan ‘awkward’ kalau Newcastle masih disponsori rumah judi. Kontrak dengan perusahaan judi asal China, Fun88, pun yang harusnya berakhir 2025, diakhiri lebih awal.
Sebagai gantinya, Newcastle kini disponsori oleh perusahaan agency asal Saudi: Sela. Aljazeera melaporkan Sela membayar sekitar £25 juta (Rp487 miliar) per musim untuk kontrak multi-year. Hampir 4 kali lipat dari yang dibayar Fun88 sebesar £6,5 juta (sekitar Rp127 miliar) saja.
Baca juga: Penggunaan Handuk Resmi Dilarang di Liga Inggris
15. Sheffield United: CFI
Broker yang berbasis di Dubai, CFI Financial Group, resmi jadi sponsor Sheffield United selama semusim ke depan. Sheffield disebut-sebut menerima £6 juta (Rp117 miliar) per musim dari kontrak ini. Manajemen klub mengatakan ini bisa jadi baru kerjasama awal dan bisa terus berlanjut.
16. Tottenham Hotspur: AIA
Kemitraan Spurs dan AIA, sebuah perusahaan asuransi, sudah terjalin sekitar 10 tahun. Berdasarkan kontrak baru, kerjasama ini akan berakhir pada 2027 nanti. AIA dikabarkan membayar £40 juta (Rp780 miliar) per musim kepada tim asal London utara itu.
Mungkin nilai kontrak ini akan diperbarui sambil melihat bagaimana prestasi Spurs ke depan sepeninggal salah satu bintang mereka, Harry Kane.
17. West Ham: Betway
West Ham berhasil menjuarai UEFA Europa Conference League musim lalu yang artinya musim ini mereka akan bermain di UEFA League. Tentu ini akan jadi ‘bonus’ untuk Betway yang masih jadi sponsor West Ham. Apalagi jika nilai kontrak gak di-upgrade.
Sebagai informasi, Betway, sebuah perusahaan judi online, sudah jadi sponsor West Ham sejak 2015 dengan nilai kontrak dikabarkan £10 juta (Rp182 miliar) per musim.
18. Wolves: Astropay
Perusahaan solusi pembayaran online Astropay menjadi sponsor jersey bagian depan Wolves mulai musim lalu. Gak ada informasi soal berapa nilai kontraknya. Namun, sebagai informasi, sponsor Wolves sebelumnya, ManBetX, membayar sekitar £8 juta (Rp147 miliar) per musim. Wolves ini termasuk klub paling sering gonta-gonta sponsor dibanding klub Premier League lain.
19-20. Tim Tanpa Sponsor: Chelsea dan Nottingham Forest
Chelsea dan Forest belum menemukan sponsor yang tepat untuk jersey mereka.
Awalnya Chelsea bakal kerjasama dengan perusahaan judi Stake.com. Hanya aja, rencana ini ditolak mentah-mentah oleh para fans. Batal deh.
Kabar teranyar, Chelsea bakal kerjasama dengan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Infinite Athlete, dengan nilai sekitar £40 juta (Rp780 miliar) per musim. Kita tunggu aja, sampai gameweek-1 kemarin sih masih polosan jersey-nya.
Lalu Nottingham Forest, lagi-lagi belum punya sponsor. Katanya sih udah ada beberapa yang ‘hampir jadi’, cuma belum ada yang bener-bener teken kontrak. Untuk ukuran klub Premier League, sayang sih. Dua musim pula.
Penutup
Premier League musim 2023/24 resmi dimulai 12 Agustus lalu. Senggaknya sebanyak 11 klub masih setia dengan sponsor lama mereka. Beberapa klub berganti ke sponsor dengan kontrak lebih besar, beberapa yang lain masih mencari-cari sponsor yang tepat.
Terima kasih banyak sudah membaca artikelnya sampai ujung. Jika merasa isinya bermanfaat, silakan di-share ya. Sebaliknya, jika ada yang kurang berkenan atau ada kesalahan informasi, silakan hubungi email atau sosial media tertera.
Sumber artikel: Premier League, Arsenal, Inside World Football, Sportcal.com, Sportcal.com (2), sportspromedia, Aljazeera, Sheffield United