Sebelum musim 2023/24 resmi bergulir, gue sebenarnya excited ketika Premier League menerapkan sejumlah aturan baru untuk mengefisienkan pertandingan. Tapi, ternyata kenyataan di lapangan gak seindah rencana.
Kinerja wasitnya mengecewakan. Begitu mengecewakan malah.
Terbaru, Liverpool (sangat) dirugikan ketika gol Luis Diaz ke gawang Spurs dianulir karena offside. Padahal, tanpa bantuan teknologi apapun, kita bisa menyimpulkan posisi Diaz jelas ON.
Emang gak dicek VAR? Dicek sih, tapi buru-buru banget.
Gak ada tuh garis-garis di layar yang saban hari kita lihat kalo VAR lagi ng-review “potential offside”. Keputusan wasit diambil lebih cepat dari kecepatan cahaya.
Setelah pertandingan, PGMOL (organisasi yang ngurusin ofisial Liga Inggris) mengakui kalau telah terjadi “significant human error” terkait dianulirnya gol Diaz tersebut.
GILA KAN??!!
Trus VAR gunanya buat apa? Hal sesederhana offside aja, yang istilahnya tinggal tarik garis lurus, bisa salah.
Katanya Premier League liga terbaik dunia, tapi kinerja wasitnya error di mana-mana. Hadeeeh.
PGMOL selanjutnya bakal ngebahas error ini bareng Spurs dan Liverpool. Tapi gue, dan mungkin semua fans Liverpool, gak ngarep apa-apa. Kayak percuma aja. Kecuali match diulang atau gol Diaz disahkan. Impossible.
“.. Kami mengalami situasi yang sama dengan pertandingan MU, apakah Wolves lantas dapat poin untuk itu? Jadi sekarang (pengakuan PGMOL) itu gak membantu. Gak ada yang berharap keputusan di lapangan 100% benar, tapi semua pikir dengan adanya VAR, itu akan memudahkan,” kata Jurgen Klopp soal pernyataan PGMOL.
Baca juga: Aturan Baru Premier League: Lebih Tegas Soal Wasting Time
Simon Hooper dan Darren England
Wasit yang memimpin pertandingan Liverpool Vs Spurs di gameweek-7 adalah Simon Hooper. Sementara yang bertugas di VAR adalah Darren England.
S-I-M-O-N – H-O-O-P-E-R
D-A-R-R-E-N – E-N-G-L-A-N-D
Dua nama yang pasti akan sulit dilupakan fans Liverpool.
Simon Hooper pernah disuspend di awal-awal musim ini akibat keputusan kontroversialnya pas pertandingan Manchester United vs Wolves. Seperti yang dibahas Klopp sebelumnya, pada pertandingan itu seharusnya Wolves dapet penalti. Meski PGMOL udah mengakui kesalahan, ujung-ujungnya Wolves ya tetep dirugikan.
Heran gak sih, Hooper udah disuspend tapi masih ditugasin buat mimpin pertandingan “gede”. Tanpa maksud mengecilkan pertandingan lain ya.
Ada yang menarik di sosial media soal gol Luis Diaz yang dianulir. Dale Johnson dari ESPN menjelaskan kalau yang terjadi di pengecekan gol Luis Diaz adalah misunderstanding antara Hooper dan Darren England.
Darren England pikir keputusan Hooper tuh “onside” alias gol, padahal Hooper nganggep itu “offside” makanya harus dicek VAR. Ketika Darren ngecek, dia ngecek sekilas aja, karena tanpa harus cek lama-lama dia tau kalau itu ON-side.
Darren langsung bilang “check completed” ke Hooper. Nah, Hooper langsung nyatakan kalau gol itu dianulir karena OFF-side.
Lebih kocak dari stand up comedy.
Seandainya cerita Dale ini bener, emang gak bisa gitu ya, Darren England buru-buru komunikasi sama Hooper buat ngoreksi keputusan Hooper? Gak bisa? Ini sekelas Premier League lho.
Selain Hooper dan Darren, yang trending gara-gara per-VAR-an ini adalah Howard Webb. Siapa dia? Bahasa sederhananya dia itu pemimpin para wasit Liga Inggris. Jabatannya First Chief Refereeing Officer di PGMOL.
Kenapa dia trending juga? Karena selama ini, terutama ketika dia masih jadi wasit di lapangan, dia tuh emang terkenal kontroversial. Bahkan, dia pernah ditengarai sebagai “pemain ke-12 MU”.
Balik ke kasus Liverpool, gue gak paham lagi kalau abis ini PGMOL gak ngasih sanksi apa-apa ke ofisial yang bertugas. Masa iya pengakuan salah trus minta maaf, trus udah gitu aja. Jangan heran kalau lama-lama Premier League bisa kalah pamor dari liga lain.
Baca juga: Penggunaan Handuk Resmi Dilarang di Liga Inggris
Banyak Jempol Buat Liverpool
Di luar semua ina inu Simon Hooper dan VAR, gue salut banget sih sama mental para pemain Liverpool. Pokoknya bangga banget jadi fans klub satu ini. *tepuk tangan sambil berkaca-kaca
Pertandingan semalem adalah antara 9 pemain Liverpool melawan 11 pemain Spurs (plus para wasit). Luar biasanya, di keadaan kayak gitu, Liverpool masih bisa ngasih ancaman ke gawang Spurs. Meskipun ujungnya Liverpool harus mengakui kemenangan Spurs 2-1 sih. Itu pun karena own goal Matip.
MENTALITAS MONSTER!
Klopp juga mengakui kalau anak asuhnya tampil superb banget. Salah satu penampilan terbaik, katanya.
“Sekarang orang mungkin mikir kalau kami gak dapet apa-apa (poin) karena gol bunuh diri yang sangat gak beruntung itu, (tapi) saya punya pikiran berbeda. Saya berpikir saya belajar banyak tentang tim saya. Jauh lebih banyak daripada (seandainya) kita menang tapi tampil dengan buruk,” kata Klopp.
Liverpool adalah klub yang sering gak jadi menang liga gara-gara kurang 1-2 poin doang. Kehilangan 3 poin ini akan sangat signifikan buat perebutan gelar mereka.
Cuma ya apa mau dikata. Moga aja PGMOL bisa berbenah dan kasus serupa gak terulang lagi.
Comeback stronger next week!
Terima kasih banyak sudah membaca artikelnya sampai ujung. Jika merasa isinya bermanfaat, silakan di-share ya. Sebaliknya, jika ada yang kurang berkenan atau ada kesalahan informasi, silakan hubungi email atau sosial media tertera.
Sumber foto dan kutipan: LFC, Premier League 1, 2