A Man on The Inside: Antara Humor & Kehangatan Sosial

A man on the inside review

Saya tak pikir panjang untuk memasukkan A Man on The Inside ke daftar tontonan. Ketika The Good Place berhasil membuat jatuh cinta, dengan creator yang sama, saya jadi punya ekspektasi tinggi untuk series ini.

 

Creator Mike Schur kembali berhasil menyuguhkan drama komedi dengan eksekusi yang apik disertai lelucon-lelucon cerdas di dalamnya. Aktor Ted Danson pun seolah diciptakan untuk jadi karakter Charles di series ini.

 

Semua seperti sudah pada tempatnya. Kita tinggal duduk, menontonnya dengan santai, dan siap-siap kadang tertawa, kadang tertegun.

 

Spoiler alert!

 

A Man on The Inside Bercerita Tentang Apa?

 

Series Netflix A Man on The Inside bercerita tentang Charles, seorang pensiunan profesor teknik yang tinggal di San Fransisco, Amerika Serikat. Sejak istrinya meninggal sekitar setahun lalu, Charles belum sepenuhnya move on.

 

Sang putri, Emily, mendorong Charles untuk menemukan kegiatan atau hobi baru agar tak kesepian. Kemudian, Charles melihat sebuah iklan lowongan pekerjaan di koran: “Dicari: Asisten Investigasi. Pria berusia 75-85 tahun. Harus memiliki telepon.”. Kira-kira seperti itu.

 

Iklan tersebut dipasang oleh agensi detektif swasta yang dikelola oleh Julie. Bersaing dengan para orang tua lain, Charles lolos interview meski dengan predikat “Anda terpilih karena yang lain nggak terlalu bagus”. XD

 

Charles rupanya ditugaskan jadi mata-mata di sebuah panti werda elit bernama Pacific View. Dia diminta mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dan mengungkap pelaku dari pencurian kalung berharga.

 

Baca juga: The Good Place: Manusia, Alam Baka, dan Lelucon Renyah

 

Petualangan Charles di dalam komunitas tak melulu soal melaksanakan perintah Julie, tapi juga banyak side story yang menyertainya. Kita dibawa menyaksikan intrik persaingan asmara antar sesama penghuni, merasakan kehilangan karena ada penghuni meninggal, hingga memulai persahabatan baru.

 

A man on the inside review 2

 

Sosoknya yang periang dan mudah membaur menjadikan Charles gampang diterima para penghuni.

 

Meski banyak pemeran lanjut usia, dan banyak sekali lelucon di dalamnya, series ini tak terasa merendahkan atau menertawakan usia lanjut mereka. Justru Schur memberikan cerita yang matang dengan eksekusi yang on point.

 

Baca juga: Series Netflix the Gentlemen: Enjoyed Every Second

 

Penutup

 

A Man on The Inside adalah tentang Charles yang bergembira dengan tugas mata-matanya dan transisi dia membuka diri pada dunia baru. Series 8-episode ini mengingatkan kita betapa pentingnya hubungan sesama manusia, sosialiasi, terutama bagi mereka yang berada di usia lanjut.

 

Mungkin A Man on The Inside bukan series yang membuat kita terbahak-bahak — saya pun meyakini kalau tujuan Schur memang bukan ini — tapi series ini seperti ingin memberikan pelajaran hidup pada kita melalui momen-momen sederhana yang dibungkus secara ringan namun unik.

 

Scene favorit saya di series ini adalah ketika Charles bilang “I love you too” pada Emily di saat putrinya itu terus saja bicara panjang lebar tanpa henti. Ya, kadang-kadang I love you bisa berbentuk apapun, di antaranya lewat kepedulian yang disampaikan dengan (terlalu) banyak kata.

 

Tunggu apalagi, selamat menonton!

 

Terima kasih banyak sudah membaca artikelnya sampai ujung. Jika merasa isinya bermanfaat, silakan di-share ya. Sebaliknya, jika ada yang kurang berkenan atau ada kesalahan informasi, silakan hubungi email atau sosial media tertera.

 

Bagikan artikel ini
Terbaru
seneca

Luck is what happens when preparation meets opportunity

- Seneca -
Mau dikirimin artikel terbaru dong!

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Jumlah TikTokers di Indonesia lebih dari 100 juta akun, salah satu yang terbanyak di dunia. Saya seakan tidak punya alasan untuk melewatkan TikTok sebagai media belajar dan sharing. Jadi, ketemu di sana juga yuk!

RINA

I’m a blogger, football fan, and lifelong learner.

KENALAN YUK

Jika merasa konten di sini bermanfaat, minta tolong di-share ya artikelnya. Saya juga terbuka kalau teman-teman ingin berdiskusi.

kirim email