Limited series Netflix Dear Child cocok buat kalian yang suka psychological thriller yang menguras pikiran. Gue juga nontonnya capek sendiri karena emang menegangkan sedari awal.
Sekedar informasi, buat kalian yang mungkin punya trauma, Dear Child akan sangat bikin gak nyaman. Banyak sekali adegan-adegan yang “mengganggu”.
Pertanyaannya, apakah Dear Child berdasarkan kisah nyata? Bukan.
Dear Child adalah miniseries fiksi 6 episode asal Jerman dengan judul asli Liebes Kind karya sutradara Isabel Kleefeld. Liebes Kind adalah adaptasi dari buku best-seller dengan judul sama karangan Romy Hausmann.
Disclaimer: Tulisan ini akan mengandung spolier, silakan di-skip ya kalau kalian menghindari bocoran-bocoran.
Baca juga: Perlu Nonton A Haunting in Venice Gak?
Dear Child Bercerita Tentang Apa?
Dear Child bercerita tentang seorang pria, kita sebut aja Mr. X, yang terobsesi dengan ibunya sendiri. Dia lantas menculik Lena Back, perempuan yang mirip dengan ibunya.
Dia mengurung Lena, yang sedang hamil, di sebuah area militer yang gak digunakan. Gak diungkap secara jelas kapan Lena meninggal, tapi secara implisit kayaknya Lena meninggal pas dia melahirkan.
Meski Lena meninggal, anaknya berhasil diselamatkan, yang kemudian dikasih nama Hannah. Jadi, Hannah ini bukan anak Mr. X, melainkan anak Lena dengan mantan pacarnya.
Obsesi Mr. X pada ibunya membuat dia mencari pengganti Lena, yang tentu aja mukanya harus mirip (atau dibuat mirip sama dia). Dalam jangka waktu sekitar 13 tahun, Mr. X udah menculik banyak perempuan.
Ketika pengganti Lena meninggal, Mr. X lantas menguburnya di hutan. Begitu seterusnya, setiap meninggal, dikubur, dicari ganti.
Mr. X membangun “keluarga” di area militer itu yang terdiri dari dia, Hannah, Jonathan (adik Hannah yang entah dari ‘Lena’ yang mana), dan “Lena”. Mr. X pun membuat banyak sekali aturan yang mungkin bagi kita cenderung ngadi-ngadi.
Sampai akhirnya “Lena terakhir” alias Jasmin Grass berhasil kabur dan membuat kasus ini mulai diungkap polisi. Satu per satu mayat ditemukan di hutan, bahkan ada yang sudah jadi tengkorak.
Usut punya usut, ternyata Mr. X adalah teknisi keamanan rumah otomatis yang pernah dipanggil oleh Lena asli. Sisi lain, Mr. X juga adalah anak pemilik perusahaan keamanan yang disewa oleh area militer tadi.
Baca juga: Bahas Dikit Soal “Who Is Erin Carter?”
Komentar untuk Dear Child
Dear Child cukup bikin penasaran, terutama di awal-awal. Karakter-karakternya juga diperankan dengan baik oleh para pemeran utamanya. Secara umum gue sangat menikmati Dear Child, kecuali endingnya.
Episode terakhirnya gagal bikin miniseries ini jadi outstanding. Gak menjawab banyak sekali pertanyaan, menggantungkan banyak sekali rangkaian cerita, dan kurang greget setelah kita tau siapa sebenarnya Mr. X.
Gue pikir gue akan nemu part di mana:
- Mr. X cerita atau flashback kenapa dia terobsesi dengan ibunya
- Terungkap alasan kenapa banyak sekali “Lena” yang mati, dibunuh atau gimana? Kalau dibunuh alasannya apa?
- Waktu polisi mau menggerebek rumah Mr. X di area militer, ada banyak banget ranjau. Tapi kenapa dia dan Jasmin bisa lewat-lewat aja tanpa kena ranjau?
Di sisi lain, malah ada scene-scene yang menurut gue diilangin juga gak apa-apa, seperti:
- Ibunya “Lena asli” ternyata pernah ada affair sama polisi yang menangani kasus hilangnya Lena? Like.. maksudnya apaan deh, soalnya gak ada hubungannya juga sama cerita.
- Scene Detektif Aida pulang dan ketemu suaminya. Soal Aida ini juga gue herman sih, dia kan ada di balik pengungkapan kasus ini, tapi kayak gak banyak dibahas.
Series ini cukup layak ditonton menurut gue, selama kalian gak ngarep pertanyaan-pertanyaan kalian, sepanjang series ini, akan dijawab di episode akhir. Hehe.
Oh iya, kita bedain ya “pertanyaan gak terjawab” yang bikin lubang di cerita, atau “pertanyaan gak terjawab” yang emang sebaiknya jadi misteri aja.
Ok terakhir.. sekedar mengingatkan kalau tulisan ini berdasarkan subjektivitas gue. Akan sangat mungkin komentar kita berbeda, yang mana itu hal yang wajar.
Abis ini, nonton apa lagi yaa..
Sumber artikel & foto: Netflix
Terima kasih banyak sudah membaca artikelnya sampai ujung. Jika merasa isinya bermanfaat, silakan di-share ya. Sebaliknya, jika ada yang kurang berkenan atau ada kesalahan informasi, silakan hubungi email atau sosial media tertera.