Setelah sekitar setahun coba memperdalam analisa fundamental, akhirnya di penghujung 2021 ini saya bisa merasakan harga salah satu saham yang saya punya naik lebih dari 100% alias bagger. Terima kasih untuk saham PT Suparma Tbk (SPMA) yang memberi return 109% sejauh ini.
Sebagai investor kemarin sore, tentu saja senang sekali dengan pengalaman pertama ini. Bukan hanya senang karena return-nya, tapi juga senang karena saya membeli saham ini atas analisa sendiri, dan saya senang berhasil menahan “emosi” untuk tidak taking profit di tengah jalan.
Bagger dalam 4 bulan
Harga penutupan SPMA per Jumat (17 Desember 2021) adalah 735. Saya membeli saham dari sektor basic materials ini di harga rata-rata 351 sekitar 4 bulan lalu. Saya membeli saham SPMA melalui Ajaib Sekuritas.
Sekilas mengenai SPMA, perusahaan yang IPO tahun 1994 ini adalah perusahaan yang bergerak di industri wadah dan kemasan dengan kantor dan pabriknya di Surabaya, Jawa Timur.
Beberapa produk yang dijual SPMA antara lain kertas pembungkus makanan, kertas amplop, kertas karton, kemasan luar untuk rokok, dan tisu dengan merek “Plenty” dan “See-U”.
Setelah baca-baca laporan keuangannya, laporan tahunan, public expose, mempertimbangkan potensi bisnisnya ke depan, dan adanya margin of safety berdasarkan nilai wajarnya (versi gue), akhirnya saya memutuskan untuk invest di saham ini.
Beli saham lalu “lupakan”
Setelah membeli, prinsip saya adalah “taruh, lupakan”. Tidak peduli bagaimana harganya naik-turun di jangka pendek. Sepanjang kondisi perusahaan dan bisnisnya masih sesuai dengan prinsip fundamental yang saya anut, ya tetap hold.
Kecuali di tengah jalan ada kejadian tertentu atau laporan keuangan terbarunya ada something bad, tentu akan ada pertimbangan selanjutnya.
Meskipun gara-gara saham UNVR jadi muncul jokes “in findimintil wi trist” hahaha.. saya malah semakin ke sini semakin yakin bahwa harga saham, dalam jangka panjang, hanya akan mengikuti kinerja perusahaannya. Berinvestasi saham layaknya menanam pohon, tidak langsung berbuah di waktu singkat.
Baca juga: Tentang Saham BTPS, Emiten “Si Paling Mikro”
Disclaimer: Semua saham yang dibahas di blog ini, di postingan mana pun, bukan ajakan untuk membeli atau tidak membeli. Resiko investasi pada diri masing-masing. Jika ada tulisan kurang berkenan silakan hubungi kami.