Pure ada di persimpangan antara Air atau Loft. Antara cinta lama yang gak pernah benar-benar pergi, atau cinta baru yang membuat jantungnya berdebar lagi.
Sebuah dilema klasik yang dikemas manis dalam Roller Coaster the Series.
Series ini membawa kita memahami kegamangan Pure akan cinta. Membawa kita seakan berkewajiban ikut menggalau juga.
Cerita Tentang Apa?
Pure (Aom Pundao Punyabaramee) hampir menikah dengan Air (Neko Naerunchara Lertprasert), hingga tiba-tiba kekasihnya itu meninggalkannya untuk menikah dengan Lamp, pria pilihan ibunya. Bukan kemauan Air tentu aja, semua demi menyelamatkan bisnis keluarga.
Tiga tahun berjalan sejak pernikahan itu, Air gak pernah meminta Pure menunggu. Tapi, sisi lain, Pure juga gak ke mana-mana. Bagaimanapun dia masih ngarep.
Sampai satu malam, Pure gak sengaja bertemu dengan Air di sebuah café, yang mana saat itu Air sedang bersama Loft (Shelly Petsai Chanrueang), adik iparnya. Inilah awal mula Pure kenal Loft, sekaligus awal mula kisah mereka.
Baca juga: US the Series: Terfavorit Sejauh Ini
Loft jatuh cinta pada Pure sejak pertemuan pertama. Sampai akhirnya Loft tau kalau Pure bukan sekedar teman untuk kakak iparnya, lebih dari itu. Tapi, Loft gak peduli. Baginya, perasaan tetap pantas diperjuangkan.

Perlahan, kehadiran Loft membawa warna baru dalam hidup Pure. Loft gak sekedar hadir, tapi tumbuh jadi bagian penting dalam hidup Pure. Gak terelakkan.
Sampai satu waktu, ketika Air meninggalkan suaminya untuk Pure, perasaan Pure sudah gak lagi sama. Pure benar-benar ada di persimpangan: memilih Air atau Loft.
Ada yang Unik?
Tiap nonton GL Thai, saya selalu bertanya-tanya “apa nih scene baru yang belum pernah saya liat di series-series yang pernah ditonton”. Ada yang bisa tebak di Roller Coaster adegan apa itu?
Pertama, tentu aja, soal dental dam. Ini out of the box sekali. Saya gak khusus bahas dental dam-nya, tapi perhatian mereka pada detail-kecil-tapi-penting soal safe sex memang sangat patut diapresiasi.
Kedua adalah adegan boba menempel di pipi. Kok bisa nempel sih Loft? Sebanyak itu pula. XD
Ketiga, ini bukan scene sih, tapi bagaimana ternyata series ini digarap oleh banyak perempuan. Perempuan untuk perempuan. Agensi-nya bilang kenapa perempuan karena agar, salah satunya, bisa membuat para pemeran lebih nyaman. Thumbs up.
Baca juga: Apple My Love: Ringan dan Minim Konflik
Subjective Review
Nonton Roller Coaster benar-benar seperti sedang naik roller coaster. Kita diajak senyum-senyum sebentar, kemudian dibawa gregetan, lanjut dibawa sedih-sedihan. Repeat.
Sebagai seseorang yang hobi menulis, saya sangat suka naskah Roller Coaster. Ceritanya rapi, dan setiap dialog terasa dipilih dengan sangat hati-hati. Gak heran, karena series ini memang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama.
Soal cinematography juga gak kalah dengan agensi-agensi lainnya. Meskipun favorit saya tetap produksi GMM TV sih soal sisi ini.
Chemistry Shelly dan Pundao juga sukses membawa kita baper. Meninggalkan realita sesaat dan hanyut dengan kisah menggebu-gebu mereka. Khusus Shelly, menurut saya dia (sangat) sukses menarik fans internasional melirik series ini, termasuk saya.

Saya menyempatkan datang ke event Final Ride mereka waktu ke Bangkok akhir September lalu. Di event tersebut, kita gak cuma nonton bareng episode terakhir, juga bisa berinteraksi dengan para pemeran, foto bareng, dan tentu aja menyaksikan secara live mereka bernyanyi.
Saya suka banget soundtrack ‘No Matter What’ yang dibawakan Shelly, dan bagaimana dia membawakannya. It’s been on repeat ever since.
Saya juga sempat membeli novelnya, cuma masih ngantri dari bacaan lain. Mungkin kapan-kapan akan saya review di sini.
Baca juga: Uranus 2324: Berani dan Layak Dipuji
Penutup
Series buatan Motion Mind Entertainment ini sukses menarik perhatian di tengah banyaknya series GL Thai yang sedang tayang. Series 8 episode ini mampu bersaing dengan (di antaranya) ‘Whale Store xoxo’-nya Milk-Love dan Only You-nya LingOrm. Jangan lupakan juga Harmony Secret-nya LMSY.
Banyak hal yang membuat Roller Coaster the Series pantas diberi perhatian. Mungkin bukan yang paling sempurna, tapi series ini berhasil menghadirkan rasa berbeda, yang kadang, itu yang paling kita cari dari sebuah cerita.
Terima kasih banyak sudah membaca artikelnya sampai ujung. Jika merasa isinya bermanfaat, silakan di-share ya. Sebaliknya, jika ada yang kurang berkenan atau ada kesalahan informasi, silakan hubungi email atau sosial media tertera.