Cederanya Virgil Van Dijk di awal musim 2021/2022 dan disusul sejumlah center back (CB) senior Liverpool lain membuat Fabinho punya peran baru. Dia meninggalkan posisi CDM-nya untuk bermain di jantung pertahanan. Bermain sebagai CB, Fabinho kerap berpasangan dengan Rhys Williams atau Nat Phillips.
Setelah sekian bulan mengisi kekosongan center back, Fabinho akhirnya kembali ke posisi aslinya belakangan ini. Pemain asal Brasil itu kemudian berhasil menunjukkan bahwa di nomor 6-lah dia seharusnya ditempatkan. Sang pelatih Jurgen Klopp pun memuji Fabinho sebagai salah satu yang terbaik di posisi tersebut.
Apa kata Pep Lijnders soal posisi ‘baru’ Fabinho
Asisten pelatih Liverpool, Pepijn Lijnders, mengatakan perpindahan peran Fabinho menjadi CB mengartikan bahwa The Reds tidak hanya kehilangan barisan belakangnya, tapi juga lini tengahnya, mesinnya. “Dan di situlah kami kehilangan mesin, dan itu masalah besar,” kata Lijnders.
Baca juga: Alisson Becker: Liverpool Segalanya Buat Saya
Lijnders mengatakan Fabinho adalah tipe pemain yang mempunyai kapasitas untuk membuat pemain-pemain di sekitarnya bermain lebih baik. Adalah sesuatu yang sulit, lanjut Lijnders, untuk menemukan pemain yang memiliki talenta yang mau membantu pemain lain berkembang.
“Dia selalu menempatkan kepentingan tim di atas (kepentingan) dirinya. Omong-omong, semua orang Brasil kami memiliki karakteristik ini. Tidak ada yang menyukai mereka, (tapi) semua orang mencintai mereka,” puji Lijnders.
Baca juga: Curtis Jones tentang Klopp: Sempurna!
Fabinho kerap singkirkan ego demi tim
Lijnders menuturkan, Fabinho memiliki karakteristik yang sama dengan Jordan Henderson dan Gini Wijnaldum. Ketiganya adalah pribadi yang hanya peduli bagaimana membuat tim lebih baik dan berhasil menyingkirkan ego mereka sendiri.
“Memiliki dua gelandang seperti itu seperti ratu dalam permainan catur. Anda kehilangan ratu, siapa yang akan menahan serangan? Ada alasan mengapa pecatur memilih menyerah saat mereka kehilangan ratunya. Anda membutuhkan dua orang yang bisa mengontrol permainan dengan menjadi dominan tanpa bola. Itulah yang kami cari,” tuturnya.
Sumber artikel dan foto: Liverpoolfc.com